Trend, Gowa – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) 113 Universitas Hasanuddin (Unhas) menjalankan program inovatif di Desa Moncongloe, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa. Mereka memanfaatkan botol bekas sebagai media tanam sayuran dalam program bertajuk “Pemanfaatan Botol Bekas sebagai Media Tanam di Desa Moncongloe”.
Program ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya daur ulang. Botol bekas yang sering menjadi limbah, disulap menjadi pot kreatif untuk menanam sayuran seperti kangkung, bayam, selada, dan sawi.
“Program ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga ekonomis dan edukatif,” ujar Duana Meihera Pauang Paembonan (Mahasiswa),memanfaatkan barang yang mudah ditemukan, kita dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan ketahanan pangan di desa.”
Program ini dijalankan di dua lokasi utama, yaitu Kantor Desa Moncongloe dan SDN Parangloe Lata. Di Kantor Desa Moncongloe, tim KKNT mendirikan Green Farm Tower, yaitu rak tanaman bertingkat yang berisi berbagai jenis sayuran. Rak tanaman ini menjadi contoh nyata bagaimana pemanfaatan limbah rumah tangga dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
“Harapannya, taman ini akan menginspirasi warga untuk memulai praktik serupa di rumah masing-masing,” tambah Duana Meihera Pauang Paembonan
Sementara Di SDN Parangloe Lata, siswa-siswi diajak untuk ikut serta dalam kegiatan bercocok tanam di Green Farm Tower. Melalui pendekatan yang menyenangkan, para siswa diajarkan tentang bahaya botol plastik, pentingnya menjaga lingkungan, dan cara menanam sayuran pada rak tanaman.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya daur ulang, memberikan solusi praktis untuk bercocok tanam di lahan sempit, dan menumbuhkan kecintaan generasi sekarang terhadap lingkungan dan pertanian.
“Program ini merupakan langkah kecil untuk menciptakan perubahan besar,” harap Duana Meihera Pauang Paembonan