Trend, Gowa – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 113 Universitas Hasanuddin (Unhas) menjalankan program inovatif di Desa Tamalatea, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa. Mereka mengajarkan masyarakat setempat cara membuat pupuk organik dari kotoran sapi.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan limbah peternakan menjadi produk bernilai guna tinggi. Kotoran sapi yang selama ini sering dianggap limbah dapat diolah menjadi pupuk organik berkualitas, yang bermanfaat untuk memperbaiki kesuburan tanah dan mendukung pertanian berkelanjutan.
“Program ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat melalui penjualan pupuk organik, sekaligus memperkenalkan praktik pertanian yang ramah lingkungan,” ujar Altaf, mahasiswa KKN Unhas Fakultas Pertanian.
Sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik ini dilaksanakan di aula kantor desa Tamalatea dan dihadiri oleh Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), penyuluh pertanian, ketua RT/RW, masyarakat setempat termasuk kelompok tani.
Dalam acara tersebut, mahasiswa KKN menjelaskan kepada masyarakat, terutama kelompok tani, bahwa program ini memberikan solusi terhadap masalah limbah dan membantu petani dalam mengurangi biaya produksi pertanian karena mahalnya pupuk kimia.
“Kami berharap sosialisasi dan pelatihan ini dapat membantu masyarakat, terutama petani, dalam menggunakan dan memanfaatkan sumber daya yang ada di desa untuk meningkatkan hasil pertanian yang berkualitas,” tambah Altaf.
Dalam kegiatan sosialisasi, mahasiswa KKN menunjukkan metode sederhana dalam pembuatan pupuk organik seperti pupuk kandang dan kompos. Mereka menjelaskan langkah-langkah mulai dari pengumpulan bahan baku, pencampuran hingga tahap fermentasi. Beberapa warga aktif bertanya terkait beberapa bahan campuran dan efektivitas penggunaan pupuk tersebut pada komoditas pertanian mereka.
Dengan adanya sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik ini, diharapkan masyarakat Desa Tamalatea dapat meningkatkan produktivitas pertanian mereka. Program kerja dari mahasiswa KKN ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam menciptakan solusi yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.